Sejarah Singkat MA Al-Falah Nagreg

Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah II adalah salah satu pondok pesantren yang berada dibawah Yayasan Asysyahidiyyah yang didirikan oleh KH. Q Ahmad Syahid, M.Sc pada tahun 1993 di Km. 38 Nagreg RT.003/008 Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, sebuah kawasan yang dikelilingi oleh gunung dan lembah yang gersang. Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah II ini berdiri di atas lahan 60.000 M2; tanah wakaf dari seorang dermawan Purn. Zenal Abidin (alm) seluas 20.000 M2, dan hasil usaha Yayasan, seluas 40.000 M2. Pendirian Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah II ini berangkat dari sebuah keinginan yang kuat untuk terus mengembangkan nilai-nilai Qur’ani, di samping tuntutan kondisional lokasi Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah I di Cicalengka yang kurang representatif lagi jika dibandingkan dengan jumlah populasi santri yang berdomisili.

Pada mulanya Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah II Nagreg ini bernama Pondok Pesantren Da’watul Ihsan, namun karena masih ada keterkaitan emosional dan sejarah dengan pesantren induk maka lebih dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah. Pada tiga tahun pertama Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah II ini hanya dikhususkan untuk santri putra tingkat Madrasah Aliyah (MA), kemudian pada tahun 1998 dibuka untuk santri putri, dengan langkah pertama santri putri dari Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah I Cicalengka dihijrahkan ke Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah II Nagreg dan berlanjut sampai dengan sekarang. Dalam usianya yang masih tergolong muda, Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah II telah mampu berkembang secara pesat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Madrasah Aliyah Al-Falah adalah sebuah lembaga pendidikan Tingkat Menengah Atas yang berada di bawah naungan Yayasan Asysyahidiyyah Cicalengka Kabupaten Bandung serta berafiliasi di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan status TERAKREDITASI ”A”. Didirikan pada tanggal 07 bulan Oktober tahun 1983 di Cicalengka dan berpindah kampus sejak tahun 1995 ke Jl. Raya Nagreg Km. 38 RT 003/008 Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung 40215 Provinsi Jawa Barat. Dalam perkembangannya, Madrasah Aliyah Al-Falah Nagreg dari mulai didirikan sampai hari ini telah mengalami pergantian kepala Madrasah sebayak lima kali yang ditunjuk dan diangkat langsung melalui Surat Keputusan (SK) Ketua Yayasan. Dengan demikian, kebijakan kepala madrasah memiliki tanggungjawab yang besar dalam mengusung Visi dan Misi Yayasan. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala madrasah dibantu oleh Kepala Urusan Tata Usaha, Kepala Urusan Keuangan dengan beberapa orang Staf, dan Empat Wakil Kepala Madrasah yang masing masing mengurusi :

1. Bidang Kurikulum
2. Bidang Kesiswaan
3. Bidang Sarana Prasarana dan
4. Bidang Humas, serta dibantu pula oleh koordinator Bimbingan dan Konseling/Penyuluhan

Biografi Pendiri

Pesantren Al-Qur’an Al-Falah (Cicalengka & Nagreg)

Drs. KH. Q Ahmad Syahid, M.Sc (alm) bin KH. Sholeh (alm), seorang kiai yang pernah menjuarai MTQ Tingkat Nasional Pertama 1968 di Makassar Ujung Pandang, Dengan tekad yang kuat dan tanggung jawab sosial yang tinggi, di tengah himpitan keterbatasan ekonomi dan kondisi sosial yang tidak ramah, pada tanggal 3 Mei 1971 beliau merintis pendirian Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah di atas lahan seluas 2100 M2 dengan sebuah rumah tua yang dibeli dari KH. Romli Ishaq (alm) dengan uang hasil rekaman PH di Remaco sebesar Rp 60.000,-.

Di rumah tua itulah, dengan penuh suka cita beliau tinggal bersama istri tercinta Hj. Euis Kultsum (alm), dan sekaligus memulai misi “profetis”nya, untuk mengajarkan Al-Qur’an dan menyemaikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penuh ketekunan dan keikhlasan ngawuruk ngaji (dibaca: ta’lim, tarbiyah dan ta’dib), meski muridnya hanya tiga orang santri.

Seiring dengan perjalanan waktu, terutama setelah lawatan beliau ke Negeri Thailand masih pada tahun 1971 dalam rangka muhibbah tilawat Al-Qur’an, jumlah santri yang ingin berguru semakin bertambah sehingga tempat pemondokan pun tidak mampu lagi menampung mereka. Oleh karena itu para santri pada waktu itu sempat dititipkan sementara di pabrik tektil yang belum beroperasi, berkat kegigihan beliau dan kerjasama dengan semua lapisan masyarakat maka Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah dalam tiga dasawarsa telah menjadi lembaga yang besar dan dikenal oleh banyak kalangan, karena peranannya dalam kehidupan masyarakat.

  • Tahun 1968 : Drs. KH. Q Ahmad Syahid menjuarai MTQ Tk. Nasional I di Makassar
  • Tahun 1971 : Berdiri Ponpes Al-Quran Al-Falah I Cicalengka Bandung
  • Tahun 1982 : Berdiri MTs & MA Al-Falah Cicalengka Bandung
  • Tahun 1985 : Berdiri STAI Al-Falah Cicalengka Bandung
  • Tahun 1994 : Berdiri Ponpes Al-Quran Al-Falah Nagreg Bandung
  • Tahun 1995 : Kepindahan santri MA putera ke kampus PP Al-Qur’an Al-Falah Nagreg Bandung
  • Tahun 1998 : Kepindahan santri MA puteri ke kampus PP Al-Qur’an Al-Falah Nagreg Bandung
  • Tahun 2000 : Berdiri TK Islam Terpadu Al-Falah Nagreg Bandung
  • Tahun 2001 : Kunjungan Mursyid Toriqoh Naqsyabandi Syaikh Nadzhim Al-Haqqani
  • Tahun 2004 : Ponpes Al-Quran Al-Falah Nagreg menyelenggarakan MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) Tingkat Nasional Pertama
  • Tahun 2005 : Pelatihan Sehari cara cepat baca kitab kuning Metode “Amtsilaty”
  • Tahun 2006 : Pekan Olahraga dan Seni Se-KKM 03 Majalaya Kab. Bandung
  • Tahun 2007 : Mendapatkan bantuan guru dari Mesir Syaikh Ali Mansor
  • Tahun 2008 : Masyura’ (Ngaji Bareng Gusdur)
  • Tahun 2009 : Kunjungan Wakil Menkes RI
  • Tahun 2009 : Kunjungan Menteri Agama RI
  • Tahun 2010 : Konser Amal bersama group music dari Inggris, Iran dan Singapura
  • Tahun 2010 : Peresmian Gedung MIPA dan Perpustakaan Al-Falah
  • Tahun 2011 : Kunjungan Kedutaan Mesir
  • Tahun 2011 : PPBN – Bela Negara Kodim 0609
  • Tahun 2012 : Kunjungan Mursyid Toriqoh Naqsyabandi Syaikh Hisyam Al-Kabbaani
  • Tahun 2012 : Ponpes Al-Qur’an Al-Falah Nagreg bekerja sama dengan JQH menyelenggarakan MTQ tingkat Jawa Barat
  • Bidang Keilmuan Al-Qur’an, KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada KH. Mohammad Sholeh (ayah beliau) berguru kepada KH. Mohammad Ishaq berguru kepada KH. Mansur berguru kepada TB. Ma’mun berguru kepada Syaikh Al-Ghomrowi dan seterusnya kepada Rasulullah Muhammad SAW.
  • KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada KH. Mohammad Toha (tentang Fiqih)
  • KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada KH. Mu’thi (Tentang Bahasa Arab)
  • KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada KH. Ma’mun Bakri (tentang Qiro’atil Qur’an)
  • KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada KH. Syuja’i. (tentang Balaghoh)
  • KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada KH. Mohammad Siroj (Qiro’atil Qur’an)
  • KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada Syaikh Muhammad Nazdim (tentang Toriqoh Naqsyabandiyyah)
  • KH. Q Ahmad Syahid berguru kepada Sayyid Alwi Al-Maliki (di Mekkah)
  • Juara Nasional Pertama di Makassar
  • Juara Internasional Pertama di Kuala Lumpur
  • Kepercayaan Pemerintah Indonesia yang pernah di tugaskan kepada beliau sebagai Juri Kehormatan pada MTQ Internasional di : Brunei Darussalaam, Malaysia, Thailand, Saudi Arabia, Iran & Ketua Dewan Hakim Internasional pertama di Indonesia tahun 2005
  • KH. Khumaidi Hambali (Juara MTQ di Kuala Lumpur Malaysia)
  • KH. Tubagus Abbas (Juara MTQ Tingkat Asia)
  • KH. Ridwan Alawi (Juara MTQ Tingkat ASEAN)
  • KH. Jeje Fauzi Ridwan (Juara MTQ di Makkah)
  • KH. Hawasyi (Juara Internasional)
  • KH. Jejen Syukrillah (Juara MTQ di Makkah)
  • KH. Nanang Qosim ZA (Juara MTQ Nasional dan Internasional)
  • Hj. Nurasiah Jamil (Juara MTQ Tingkat Nasional)
  • Dra. Hj.Entin Sholihat (Juara MTQ Tingkat Nasional)
  • Hj. Dede Rahmah (Juara MTQ tingkat Asia di Thailand)
  • KH. Ahmad Farizi,S.Ag (Juara Hifdzil Qur’an tingkat Nasional)
  • Hj. Faridah,S.Ag (Juara MTQ tingkat Nasional dan Internasional)
  • H. Asep Nuryasin (Juara Internasional)
  • Fatmawati Kasim dari Sulawesi (Juara Nasional Internasional)
  • H. Marrani Arsyad dari Kalimantan (Juara Internasional)
  • Hj. Iis Sholihat (Juara Internasional)

Data di atas adalah merupakan sebagian yang terakomodir dan masih banyak lagi santri Al-Falah yang pernah menjuarai di tingkat Regional dan Nasional. Dan pada saat ini para alumni tersebut sudah berkiprah di masyarakat dengan mendirikan lembaga pendidkan baik formal maupun non formal dengan tetap berkhaskan Al-Qur’an. Santri yang berkiprah di Manca Negara pada Tahun 1986, 15 guru Al-Qur’an dari guru agama Brunei Darussalam pernah di utus secara khusus oleh kerajaan Brunei Darussalam untuk mendalami Al-Qur’an dan Ilmu Qiro’at di Pesantren Al-Falah selama 6 bulan, dan sekarang mereka menempati jabatan yang strategis dikementrian Agama neghara Brunei Darussalam. Dan salah satu dari mereka yang bernama H. Metasim berhasil meraih juara pada MTQ tingkat Internasional di Kuala Lumpur Malaysia tahun 2006.

☑ H. Sadari Munsari adalah Qori terbaik Singapura dan merupakan alumni Pesantren Al-Qur’an Al-Falah tahun 1982-1984 dan sekarang beliau menjadi pengajar Al-Qur’an dan Lowyer ternama di Singapura.
☑ KH. Ma’mun, alumni Al-Falah berasal dari Tasikmalaya dan sekarang menjadi Imam besar di salah satu Mesjid di Meilborne Australia.
☑ KH. Abbas, alumni Al-Falah sekarang menetap di Saudi Arabia dan menjadi salah satu Imam di mesjid daerah Madinah.